Buku ini tersusun dari 10 bab yang dengan lengkap membahas tentang populasi lansia : teori penuaan dan menua sehat : perubahan fisiologis lansia dan implikasinya terhadap status gizi : komposisi tubuh lansia : kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada lansia : masalah-masalah gizi kurang dan gizi lebih termasuk penyakit-penyakit degeneratif yang ditimbulkannya : penilaian kemampuan fisik lansia : imunitas tubuh lansia serta pengeluaran energi aktivitas fisik dan kebutuhan olahraga pada lansia.
Sumber :
http://www.puspita.depkeu.go.id
Inspektorat Jenderal. Powered by Pusintek, Kementerian Keuangan RI.
GIZI LANSIA
Masalah gizi yang dihadapi lansia
berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis tubuhnya. Konsumsi pangan
yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami memang sudah
menurun.
Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan
bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun
sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori
(energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per
gramnya. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein,
20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk
lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila
jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan
berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit,
maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
Protein
Untuk lebih aman, secara umum
kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan.
Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan
protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena
pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah
berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Beberapa
penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya
ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang
baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan
adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total
yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat menimbulkan
penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga
dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA
= poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak
jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.
Karbohidrat dan serat makanan
Salah satu masalah yang banyak
diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan
terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah
sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan
mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan
konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi
lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh. Lansia dianjurkan
untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang
berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.
Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat,
vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya
konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang
paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan
kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin
dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi
yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber
vitamin, mineral dan serat.
Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman
dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk
keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal
(membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8
gelas per hari.Sumber :
http://ngak-ngok.blogspot.com/2012/11/kebutuhan-gizi-lansia.html
Indahnya Berbagi